Senin, 07 Juni 2021

PELAKSANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BECANA

  TUGAS MANAJEMEN BENCANA A2

“PELAKSANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA”

 


 

OLEH :

LARAS PUTRI ADHILA (1911211024) 

 

 

DOSEN PENGAMPU      : 

AULIA RAHMAN,SKM.,MKM

  

 

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2021

 






 

Senin, 03 Mei 2021

INDIKATOR KESEHATAN DALAM KEDARURATAN

 TUGAS MANAJEMEN BENCANA A2

“INDIKATOR KESEHATAN DALAM KEDARURATAN”

 


 

 

OLEH :

LARAS PUTRI ADHILA (1911211024) 

 

 

DOSEN PENGAMPU      : 

AULIA RAHMAN,SKM.,MKM

  

 

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2021

















 

Sabtu, 24 April 2021

MANAJEMEN AIR BERSIH DAN SANITASI PADA KONDISI BENCANA

 TUGAS MANAJEMEN BENCANA A2


“RESUME MANAJEMEN AIR BERSIH DAN SANITASI PADA KONDISI BENCANA”



 


OLEH :

LARAS PUTRI ADHILA (1911211024)



DOSEN PENGAMPU      :

AULIA RAHMAN,SKM.,MKM




PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS
2021























Minggu, 29 Maret 2020

investigasi kecelakaan


TUGAS DASAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA(K3)
“RESUME INVESTIGASI KECELAKAAN”





OLEH :
LARAS PUTRI ADHILA (A3)

                                                    DOSEN PENGAMPU      :
AULIA RAHMAN,SKM.,MKM



PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS







Kamis, 05 Maret 2020

Kanker Serviks Pembunuh urutan kedua bagi kaum wanita?




Assalamualaikum.wr.wb
Hallo semuanya,gimana nih kabarnya?
Laras harap semuanya sehat dan bugar yaaa...
Nah,untuk kesempatan kali ini kita bakal bahas tentang kanker serviks
Sangat mengerikan bukan?
Yuk kepoin lebih lanjut skuyy..

1.       PEGERTIAN KANKER SERVIKS
gambar 1 : [download disini]

Sebelum kita bahas apa itu kanker serviks,kita kupas dulu apa itu yang disebut dengan serviks itu sendiri. Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi serviks adalah memproduksi lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Selain itu, serviks juga akan menutup saat kehamilan untuk menjaga janin tetap di rahim, dan akan melebar atau membuka saat proses persalinan berlangsung.Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Umumnya, kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar. Dalam banyak kasus, kanker serviks terkait dengan infeksi menular seksual.
Menurut catatan Badan kesehatan Dunia (WHO), penyakit serviks ini merupakan salah satu jenis kanker ke empat yang paling sering terjadi pada wanita. Bahkan penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja baik itu di negara maju ataupun negara-negara berkembang layaknya Indonesia. Dan menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit serviks menempati urutan ke dua setelah kanker payudara yang menjadi pembunuh utama kaum wanita. Dimana kebanyakan penderita dari penyakit ini adalah kaum wanita yang telah memasuki masa menopouse (berhentinya siklus menstruasi). untuk mengetahui lebih lanjut,dapat diperjelas di video ini [click here]

2.       CIRI-CIRI KANKER SERVIKS
 gambar 2 :[download disini]

Meskipun penyakit kanker serviks seringkali sulit untuk dikenali sejak dini, namun kita perlu mengetahui beberapa ciri-ciri kanker serviks secara umum agar dapat diwaspadai. Berikut ciri-ciri kanker serviks yang perlu Anda ketahui:
A.      Pendarahan vagina yang tidak normal
Ketika wanita mengalami kanker serviks, gejala yang biasanya muncul adalah perdarahan yang tidak normal pada vagina. Perdarahan ini dapat terjadi lebih banyak atau pun lebih sedikit dari menstruasi biasanya, dapat terjadi di antara periode menstruasi, atau pada wanita yang sudah menopause. Pendarahan vagina juga dapat terjadi saat berhubungan seksual.
B.      Mengalami keputihan yang tidak biasa
Ciri-ciri kanker serviks lainnya adalah keputihan yang tidak normal. Lendir pada keputihan akan mengalami perubahan warna, memiliki aroma yang tidak sedap atau bau, serta terjadi perubahan tekstur dan konsistensi cairan vagina. Keputihan yang tidak biasa ini juga bisa disebabkan oleh penyakit lain, karena itu sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
C.      Rasa nyeri saat berhubungan intim
Kanker serviks yang sudah memasuki stadium lanjut, akan memunculkan tanda yang lebih beragam. Salah satunya adalah nyeri panggul saat berhubungan intim. Rasa nyeri yang timbul membuat Anda merasa tidak nyaman sewaktu berhubungan intim. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami nyeri panggul saat berhubungan intim, untuk memastikan apakah kondisi ini tanda penyakit kanker serviks atau akibat penyakit lain, seperti endometriosis atau fibroid.
D.      Frekuensi buang air kecil meningkat
Para wanita nampaknya harus berhati-hati jika merasakan sakit ketika buang air kecil dan tidak bisa menahan keinginan untuk ke kamar kecil, karena bisa jadi ini merupakan ciri-ciri kanker serviks. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sel kanker yang tumbuh mengelilingi leher rahim, lalu menyebar hingga ke kandung kemih. Namun gejala ini juga bisa muncul akibat infeksi saluran kemih (ISK), sehingga Anda perlu ke dokter untuk memastikannya.
E.       Mudah lelah
Ciri lain yang akan muncul apabila Anda menderita kanker serviks adalah mudah lelah. Kondisi ini terjadi akibat perdarahan yang tidak normal pada vagina, sehingga lama kelamaan tubuh mengalami kekurangan sel darah merah (anemia), yang membuat tubuh menjadi cepat lelah. Rasa lelah biasanya akan berlangsung setiap saat dan tidak hilang meskipun Anda telah beristirahat cukup.
F.       Pembengkakan di salah satu tungkai
Ketika kanker serviks memasuki stadium lanjut, biasanya akan menimbulkan berbagai komplikasi. Salah satunya adalah pembengkakan pada tungkai. Kondisi ini dapat terjadi ketika sel kanker menekan pembuluh darah di panggul, sehingga menghambat sirkulasi ke tungkai. Akibatnya, terjadi penimbunan cairan yang membuat tungkai menjadi bengkak.
G.     Kehilangan nafsu makan
Wanita yang terkena kanker serviks akan mengalami penurunan atau bahkan kehilangan nafsu makan. Hal ini dikarenakan penyebaran sel kanker yang membuat tubuh sulit menerima asupan makanan. Selain itu, penurunan berat badan drastis yang tidak diketahui penyebabnya, juga perlu dicurigai sebagai gejala kanker.
H.     Mengalami sembelit
Jika kanker serviks telah menyebar hingga ke usus besar, akan berpotensi menyebabkan konstipasi atau sembelit. Kondisi ini dapat terjadi saat kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut.
I.        Bercak darah di urine (hematuria)
Jika sedang berkemih dan melihat urine bercampur darah, segera konsultasikan ke dokter. Bisa jadi itu merupakan salah satu tanda Anda terkena kanker serviks.
J.        Keluar urine atau fases dari vagina
Kanker serviks dapat juga memengaruhi fungsi vagina. Saat sudah memasuki stadium lanjut, kanker servis dapat menimbulkan kebocoran urine atau keluarnya tinja dari vagina. Hal ini bisa terjadi akibat terbentuknya fistula antara vagina dan saluran kemih, atau fistula ani antara vagina dan anus, sehingga urine dan fases dapat melewati vagina.

3.       JENIS KANKER SERVIKS
Deteksi jenis kanker serviks yang diderita pasien akan membantu dokter dalam memberikan penanganan yang tepat. Jenis kanker serviks terbagi dua, yaitu:
a.       Karsinoma sel skuamosa (KSS). KSS adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula pada sel skuamosa, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.
b.      Adenokarsinoma. Jenis kanker serviks ini bermula pada sel kelenjar pada saluran leher rahim.
Pada kasus yang jarang, kedua jenis kanker serviks di atas dapat terjadi secara bersamaan.

4.       TAHAPAN STADIUM KANKER SERVIKS


Tahapan kanker serviks dikelompokkan berdasarkan tingkat tumor utama, penyebaran kanker ke kelenjar getah bening di dekatnya, dan penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya yang jauh dari tempat awal kanker berkembang. Berdasarkan hal tersebut, kanker serviks dikelompokkan menjadi lima stadium.
Berikut ini merupakan tahapan dalam stadium kanker serviks beserta penjelasannya, dilansir dari Cancer Research UK:
1. Kanker serviks stadium 0
Stadium ini disebut juga dengan kanker noninvasif atau carcinoma in situ (CIS). Pada tahap ini, sel kanker hanya terdapat di sel-sel permukaan terluar serviks (leher rahim).dengan kata lain, sel-sel kanker tersebut masih belum menjangkau lapisan jaringan leher rahim yang terletak lebih dalam. Umumnya, kanker stadium 0 diatasi dengan ablasi lokal, ablasi laser, atau cryosurgery. Setelah pengobatan, pasien masih harus mendapatkan pengawasan seumur hidupnya untuk mencegah kanker kembali muncul di serviks.
2. Kanker serviks stadium 1
Kanker serviks stadium 1 berarti sel kanker telah menyerang jaringan leher rahim yang lebih dalam.Pada tahap ini, sel kanker memang sudah menyerang serviks tetapi tidak tumbuh menyebar ke luar rahim. Sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening yang terletak di sekitarnya, atau ke organ tubuh lain yang lebih jauh.
Stadium ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
Stadium 1A
Stadium 1A merupakan bentuk awal dari stadium 1 kanker leher rahim. Sel-sel kanker yang berukuran kecil sudah menyerang serviks, tapi masih belum bisa dilihat dengan mata telanjang.Jadi, diperlukan mikroskop agar sel-sel kanker dapat terlihat.
Tahap ini masih dibagi ke dalam dua kelompok lagi, yaitu:
Stadium IA1: Sel kanker sudah menyerang jaringan serviks dengan kedalaman <3 mm dan mempunyai lebar <7 mm
Stadium IA2: Sel kanker sudah ada di jaringan serviks dengan kedalaman antara 3-5 mm dan lebar <7 mm
Stadium 1B
Ukuran sel kanker sudah lebih besar dibandingkan stadium 1A, tapi masih menyebar hanya di jaringan serviks. Meski begitu, sel kanker sudah bisa dilihat dengan mata telanjang. Stadium ini juga dibagi lagi ke dalam dua subkategori, yaitu:
Stadium IB1: Kanker sudah bisa dilihat dan mempunyai ukuran ≤4 cm
Stadium IB2: Ukuran sel kanker sudah lebih dari 4 cm
Pengobatan untuk kanker serviks stadium 1 biasanya dilakukan dengan operasi, serta kombinasi dari kemoterapi dan radioterapi (kemoradioterapi).Namun, dalam beberapa kasus, terutama jika masih pada stadium awal, operasi dilakukan hanya dengan mengangkat serviks, sehingga Anda masih bisa hamil dan melahirkan. Proses ini disebut dengan trakelektomi radikal.
3. Kanker serviks stadium 2
Di sini, sel kanker telah menyebar hingga ke luar serviks dan rahim. Akan tetapi, sel itu belum sampai ke dinding panggung atau bagian bawah vagina. Penyebaran kanker juga belum sampai ke kelenjar bening atau bagian tubuh lain yang lebih jauh.
Kanker serviks stadium 2 juga dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
Stadium 2A
Pada tahap ini, kanker belum menyebar ke jaringan yang ada di dekat serviks, tapi mungkin sudah menyebar ke bagian atas vagina (belum keseluruhan vagina). Stadium ini dibagi lagi menjadi:
Stadium IIA1: Kanker dapat dilihat tapi masih tidak lebih besar dari 4 cm
Stadium IIA2: Kanker sudah lebih besar dari 4 cm
Stadium 2B
Pada stadium 2B, sel kanker mulai menyebar ke jaringan di sekitar leher rahim. Pengobatan yang diberikan biasanya berupa operasi dan kemoradioterapi. Terkadang, dokter bedah akan mengangkat seluruh bagian rahim dan serviks Anda. Prosedur ini dinamakan dengan histerektomi radikal. Dokter juga mungkin akan melakukan pengangkatan kelenjar getah bening di sekitar serviks dan rahim. Hal ini untuk mencegah kemungkinan atau risiko menyebarnya sel kanker ke bagian tubuh lain.
4. Kanker serviks stadium 3
Kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina atau dinding panggul. Pada tahap ini, saluran kencing mungkin saja terhalang. Pada stadium 3, sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau ke bagian tubuh lain yang lebih jauh.
Stadium ini juga terbagi lagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
Stadium 3A
Kanker sudah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina, tapi tidak mencapai dinding panggul.
Stadium 3B
Ada dua kemungkinan kondisi pada kanker serviks stadium 3B ini, yaitu:
Kanker sudah tumbuh mencapai dinding panggul dan/atau telah menghalangi satu atau kedua saluran kencing. Hal ini kemudian dapat menyebabkan masalah ginjal. Kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar panggul tapi tidak sampai ke bagian tubuh yang jauh. Tumor pada stadium 3B ini bisa dalam berbagai ukuran dan mungkin sudah menyebar ke bagian bawah vagina atau dinding panggul. Pada stadium ini, pasien mungkin harus menjalani operasi pengangkatan kelenjar getah bening, yang kemudian diikuti dengan kemoterapi dan radioterapi. Namun, terkadang dokter akan memutuskan untuk tidak melakukan operasi jika kanker leher rahim telah memasuki stadium 3B. Pengobatan akan berfokus untuk mengecilkan ukuran tumor yang tumbuh di leher rahim.
5. Kanker serviks stadium 4
Ini merupakan stadium akhir dari kanker leher rahim. Kanker tidak hanya menyerang serviks, tapi juga ke bagian terdekat serviks atau ke bagian tubuh lainnya yang bahkan jauh dari serviks. Stadium 4 kanker serviks dapat dibagi menjadi:
Stadium 4A
Sel kanker telah menyebar ke kandung kemih atau rektum. Keduanya adalah organ terdekat dengan serviks. Namun, pada stadium ini sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau ke bagian tubuh lain.
Stadium IVB
Sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain yang jauh dari serviks, seperti sampai paru-paru atau hati. Menurut American Cancer Society, kesempatan pasien untuk sembuh dari kanker serviks sangatlah kecil jika ada dalam tahap ini. Dokter pun tidak akan merekomendasikan operasi untuk menangani pasien yang berada dalam stadium ini.

5.       FAKTOR RISIKO DAN PENYEBAB KANKER SERVIKS

Faktor resiko
Faktor risiko diartikan sebagai hal-hal yang dapat meningkatkan peluang seseorang untuk terkena penyakit, yang dalam hal ini adalah kanker serviks. Perlu dipahami bahwa seseorang yang memiliki faktor risiko bukan berarti sudah pasti akan terkena kanker serviks. Ini hanya menandakan bahwa dia memiliki peluang lebih besar terkena kanker serviks. (click in the here)
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko penyebab kanker serviks:
1. Infeksi human papillomavirus (HPV)
Hampir seluruh kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV. Virus ini dapat menginfeksi sel-sel di permukaan kulit dan alat kelamin, anus, serta mulut dan tenggorokan. Seorang wanita dapat terinfeksi HPV dari perilaku seks berisiko. Misalnya sering berganti pasangan seksual sejak usia muda, atau berhubungan seks tanpa kondom.
2. Menderita penyakit menular seksual
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker serviks lebih tinggi dialami wanita yang pernah menderita penyakit menular seksual, seperti kutil kelamin, klamidia, gonore, dan sifilis. Wanita yang sedang menderita penyakit menular seksual juga memiliki risiko tinggi untuk terkena kanker serviks. Hal ini karena infeksi HPV bisa muncul bersamaan dengan penyakit menular seksual.
3. Pola hidup tidak sehat
Wanita dengan berat badan berlebih serta jarang mengonsumsi buah dan sayuran diduga berisiko tinggi terkena kanker serviks. Risiko ini akan semakin meningkat jika wanita tersebut juga memiliki kebiasaan merokok. Zat kimia pada tembakau diyakini dapat merusak sel DNA dan menyebabkan kanker serviks. Tak hanya itu, merokok juga membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah, sehingga kurang efektif dalam melawan infeksi HPV.
4. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Wanita yang daya tahan tubuhnya melemah, misalnya karena HIV/AIDS atau menjalani pengobatan untuk menekan daya tahan tubuh, seperti pengobatan kanker dan penyakit autoimun, lebih berisiko untuk terinfeksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
5. Menggunakan pil KB
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Sebagai alternatif yang lebih aman untuk mencegah kanker serviks, pilihlah metode kontrasepsi lain, seperti IUD atau KB spiral.
6. Hamil usia muda serta sudah beberapa kali hamil dan melahirkan
Mengandung untuk pertama kali saat berusia kurang dari 17 tahun dapat membuat seorang wanita lebih rentan terkena kanker serviks. Wanita yang pernah hamil dan melahirkan lebih dari 3 kali juga diduga lebih berrisiko terkena kanker serviks. Menurut penelitian, sistem kekebalan tubuh yang melemah dan perubahan hormon selama masa kehamilan dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi HPV.
7. Pernah mengonsumsi diethylstilbestrol (DES)
DES merupakan obat hormonal yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran. Ibu hamil yang mengonsumsi obat ini memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker serviks. Obat ini juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada janin perempuan yang dikandungnya.
8. Faktor keturunan
Seorang wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker serviks, jika ada keluarga perempuannya yang pernah terdiagnosis penyakit serupa. Belum diketahui pasti apa yang mendasari hal ini, namun diduga berkaitan dengan faktor genetik. Untuk menekan risiko penyebab kanker serviks, Anda perlu menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari dan jauhi perilaku seks berisiko. Jangan lupa juga untuk mendapatkan vaksinasi HPV guna mencegah kanker serviks, serta menjalani skrining atau deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan pap smear atau tes IVA.

Penyebab
Sejauh ini penyakit kanker leher rahim masih disebabkan oleh Humam Papillomavirus atau HPV. Terdapat lebih dari 100 jenis virus HPV yang dapat menyebabkan terjadinya kanker leher rahim. Namun hanya sekitar 13 jenis virus yang sebagian besar menyerang dengan cara ditularkan melalui hubungan seks yang dilakukan. Selain itu, beberapa faktor diyakini mempercepat resiko terkenanya kanker leher rahim akibat kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan, misalnya saja seperti:
- Merokok
- Hubungan seks yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan
- Imunosupresi, seperti HIV AIDS
- Terkena infeksi Klamidia (penyakit menular seksual)
- Kurangnya mengonsumsi makanan sehar seperti buah dan sayur
- Obesitas
- Kebiasaan menggunakan alat kontrasepsi minum atau pil KB dalam jangka waktu panjang
- Wanita yang sudah hamil dan melahirkan lebih dari 3 kali
- Hamil dan melahirkan di usia muda
- Faktor kemiskinan
- Faktor keturunan
- Usia
- Penggunaan obat Diethylstillbestrol (obat anti keguguran)

untuk tau lebih lanjut,yuk simak videonya [click here] 


Nah sekarang udah cukup jelas kan girls,jadi mari kita tanamkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari demi terhindar dari penyakit berbahaya ini.. Aamiin

Jangan lupa berikan kritik dan saran di kolom komentar yaaa
Terimakasih:)



Sumber :

https://www.alodokter.com/kanker-serviks,diakses pada 05 maret 2020

https://www.alodokter.com/ini-ciri-ciri-kanker-serviks-yang-perlu-anda-waspadai,diakses pada 05 maret 2020

https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/kanker-serviks/tahapan-stadium-kanker-serviks/,diakses pada 05 maret 2020

https://www.alodokter.com/penyebab-kanker-serviks-dan-faktor-risiko-yang-perlu-diketahui,diakses pada 05 maret 2020

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4437107/serba-serbi-kanker-serviks-penyebab-gejala-pencegahan-dan-pengobatan,diakses pada 05 maret 2020






 Laras Putri Adhila
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat 
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas







Senin, 02 Desember 2019

kesehatan mental


Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Hallo semuanya,gimana nih kabar nya?
Semoga semuanya dalam keadaan baik-baik saja yaaa,lancar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari serta tetap dalam lindungan Allah SWT.. Aamiin
Nah, pada kesempatan kali ini info yang akan  laras bagikan yaitu mengenai  kesehatan mental.
hmm menarik bukan? yuk langsung saja kita bahas satu persatu...

1. Pengertian Kesehatan mental



Kesehatan mental menurut who adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa sejahtera.kesehatan mental merupakan surau kondisi yang memungkinkan perubahan fisik, intelektual,dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.

     2. gejala gangguan kesehatan mental


     gangguan mental atau penyakit mental dapat diawali dengan beberapa gejala berikut ini, antara lain:

1. Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman.

2. Delusi, paranoia, atau halusinasi.

3. Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.

4. Ketakutan, kekhawatiran, atau perasaan bersalah yang selalu menghantui.

5. Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.

6. Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.

7. Memiliki pengalaman dan kenangan buruk yang tidak dapat dilupakan.

8. Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.

9. Menarik diri dari orang-orang  dan kegiatan sehari-hari.

10. Mendengar suara atau mempercayai sesuatu yang tidak benar.

11. Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan.

12. Mengalami perubahan suasana hati drastis yang menyebabkan masalah dalam hubungan dengan orang lain.

3. penyebab gangguan kesehatan mental



    Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan mental. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan faktor biologis dan psikologis, sebagaimana akan diuraikan di bawah ini:

Faktor biologis (atau disebut gangguan mental organik) 

1. Gangguan pada fungsi sel saraf di otak

 2. Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus.

 3. Kelainan dadakan atau cedera pada otak.

 4. Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan.

 5. Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan. 

6. Memiliki orang tua atau keluarga penderita gangguan mental. 

7. Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang.

 8. Kekurangan nutrisi. 

Faktor psikologis 

1. Peristiwa traumatik, seperti kekerasan dan pelecehan seksual. 

2. Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa kecil. 

3. Kurang mampu bergaul dengan orang lain.

 4. Perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan.

 5. Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian.

4.Tips atau upaya mencegah gangguan kesehatan mental


beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan  kesehatan mental, antara lain:

1.  Melakukan aktivitas fisik dan tetap aktif secara fisik.

2. Membantu orang lain dengan tulus.

3. Memelihara pikiran yang positif.

4. Memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah.

5. Mencari bantuan profesional jika diperlukan.

6. Menjaga hubungan baik dengan orang lain.

7. Menjaga kecukupan tidur dan istirahat.

5. pengobatan kesehatan mental


Beberapa pilihan pengobatan yang akan dilakukan dokter dalam menangani gangguan mental, antara lain:

1. Psikoterapi. Psikoterapi merupakan terapi bicara yang memberikan media yang aman untuk pengidap dalam mengungkapkan perasaan dan meminta saran. Psikiater akan memberikan bantuan dengan membimbing pengidap dalam mengontrol perasaan. Psikoterapi beserta perawatan dengan menggunakan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit mental. Beberapa contoh psikoterapi, antara lain cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dialectical behavior therapy, dan sebagainya.

2. Obat-obatan. 

   Pemberian obat-obatan dalam mengobati penyakit mental umumnya bertujuan untuk mengubah senyawa kimia otak di otak. Obat-obatan tersebut dapat berupa golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs), dan antidepresan trisiklik. Obat-obatan ini umumnya dikombinasikan dengan psikoterapi untuk hasil pengobatan yang lebih efektif.

3. Rawat inap.

    Rawat inap diperlukan jika pengidap membutuhkan pemantauan ketat terhadap gejala-gejala penyakit yang dialaminya atau terdapat kegawatdaruratan di bidang psikiatri, misalnya percobaan bunuh diri.

4. Support group.  

    Support group umumnya beranggotakan pengidap penyakit mental yang sejenis atau yang sudah dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Mereka berkumpul untuk berbagi pengalaman dan membimbing satu sama lain menuju pemulihan.

5. Stimulasi otak.

    Stimulasi otak dapat berupa terapi elektrokonvulsif, stimulasi magnetik transkranial, pengobatan eksperimental yang disebut stimulasi otak dalam, dan stimulasi saraf vagus.

6. Pengobatan terhadap penyalahgunaan zat.

     Pengobatan ini dilakukan pada pengidap penyakit mental yang disebabkan oleh ketergantungan akibat penyalahgunaan zat terlarang.

7. Membuat rencana bagi diri sendiri.

    misalnya dengan mengatur gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari, untuk melawan penyakit mental. Rencana ini bertujuan untuk memantau kesehatan, membantu proses pemulihan, dan mengenali pemicu atau tanda-tanda peringatan penyakit.

6. contoh gangguan kesehatan mental

Setelah melakukan sejumlah pemeriksaan, dokter dapat menentukan jenis gangguan mental yang dialami pasien. Dari sekian banyak jenis gangguan mental, beberapa yang paling sering terjadi adalah:

1. Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa yang berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

2. Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental yang menimbulkan keluhan halusinasi, delusi, serta kekacauan berpikir dan berperilaku. Skizofrenia membuat penderitanya tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan pikirannya sendiri.

3. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya merasa cemas dan takut secara berlebihan dan terus menerus dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Penderita gangguan kecemasan dapat mengalami serangan panik yang berlangsung lama dan sulit dikendalikan.

4. Gangguan bipolar

Gangguan bipolar adalah jenis gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati. Penderita gangguan bipolar dapat merasa sangat sedih dan putus asa dalam periode tertentu, kemudian menjadi sangat senang dalam periode yang lain.

5. Gangguan tidur


Gangguan tidur merupakan perubahan pada pola tidur yang sampai mengganggu kesehatan dan kualitas hidup penderitanya. Beberapa contoh gangguan tidur adalah sulit tidur (insomnia) dan sangat mudah tertidur (narkolepsi).



Nah udah tau kan apa itu kesehatan mental dan cara pencegahannya,semoga penjelasan tersebut bermanfaat dan semoga kita semua bisa tetap menjaga kesehatan mental dengan menerapkan pola hidup sehat setiap harinya...

terimakasih:)

jangan lupa untuk beri kritik dan saran yaaa pada kolom komentar dibawah ini...


sumber :

https://www.alodokter.com/kesehatan-mental diakses pada 26 november 2019

http://promkes.kemkes.go.id/pengertian-kesehatan-mental diakses pada 26 november 2019

https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/mengganggu-kesehatan-mental/ diakses pada 26  november 2019



Nama : Laras Putri Adhila

No.BP : 1911211024

Mata Kuliah : Komunikasi Kesehatan

Dosen Pengampu : Emy Leonita,S.K.M.,M.P.H.

Ilmu Kesehatan Masyarakat , FKM Unand















PELAKSANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BECANA

   TUGAS MANAJEMEN BENCANA A2 “PELAKSANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA”     OLEH : LARAS PUTRI ADHILA (1911211024)      DOSE...